Sabtu, 01 Oktober 2011

" Small path's life "
" SETAPAK JALAN ASA "
Pepatah arab mengatakan " Man saara ala addarbi wasala ". Perjalanan hidup tak akan pernah ada yang selalu mulus adanya, banyak sekali rintangan, cobaan baik dari kawan, maupun lawan, bahkan dari diri kita sendiri. 

Arti pepatah diatas : "Barang siapa yang berjalan pada jalannya, maka ia akan sampai kepada tujuannya ". Sebuah ironi, tak ada seorang pun yang mampu terus menerus teguh dengan suatu jalan. yang dimampui hanyalah kembali berusaha teguh ke jalan awal, berusaha tegar menjalani kehidupan yang ingin dicita-citakan. Itu saja.

Perjalanan kelorong-lorong pelosok desa, memberiku pelajaran yang berarti betapa pentingnya arti hidup ini. Dilorong-lorong terpencil itulah berbagai macam keinginan dan cita mulia masih banyak tercipta. Pernah suatu malam aku keluar rumah untuk menyambangi teman-teman sepermainanku dulu. Sebut saja Supri namanya, ia adalah anak seorang petani yang sehariannya sambil menjadi penjual tempe didesa. Dulu kami adalah teman bermain yang dekat, selepas pulang sekolah di SD dan SMP (sekarang SLTP), kami selalu main, memancing, dan jalan-jalan menjelajah ramahnya sungai dan hutan didesa bersama-sama dengan kawan yang lainnya. Hingga saat malam itu kita bertemu kembali setelah sekian lama tidak berjumpa.   Pri !!! (panggilan untuk temanku) Nek ndi wae awakmu siki ?. Ha ha aku nek kene wae ra nek endi-endi, Wah-wah soyo ganteng ae kon .. Ah bisa ae we kie, Kerjo nak ndi saiki awakmu ..? aku kerjo nek kene ae, yo cilik-cilikan hhe ngajar, nyubo dadi guru honorer. Wah apik wie hhe ketimbang aku durung opo-opo,( kataku menghibur). Lah awakmu neng ndi saiki ? suwe men ra bali-bali .. wes betah nek perantauan pow piye?. Ora aku kie gek kuliah yow durung ngopo-ngopo. Owh kuliah to. Piye penak ra dadi guru honorer ?. Hhhe (dia ketawa kecil) ora keto'e, bayarane ora sepiro ow, gek gajiane diutang maneh hha. Wah Gak beres wie seg nggaji, lha kepala sekolahe sopo to?. Kepala sekolah kae wong kentir.., ra tau mangkat nek sekolah, duwike gaji dioplos ne'e. Lha rencanamu piye saiki pow meh ngajar terus ?. Ra reti kie.., jane aku kie kepingin dagang ae." wah apik banget wie. Lha iyo tapi saiki kangelan modale. 

Masih banyak cerita lainnya sebenare. .. Sebut saja Ujang, dia adalah seorang pemuda yang paling idealis didesa. Cita- cita dan harapannya begitu banyak. Ia ingin benar-benar mandiri dan tak mau bergantung pada orang lain, bahkan pada kelurganya sendiri. Untuk itu dia memaksakan diri untuk tinggal berpisah dari kakaknya dan orang tuanya. Kehidupannya sangat sderhana, gubuk kecil 3 x 4 meter, yang terbuat dari papan dan atap daun ilalang, ia buat dengan hasil usaha dan keringat sendiri. Dari bertani dan berkebun dengan meminjam lahan dari tuan tanah dan pembagian hasil panen itulah yang ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Hingga suatu saat dia mampu mengumpulkan modal untuk usaha yang lebih maju. Keinginan untuk bisa berdiri dikaki sendiri tanpa menggantungkan hidup kepada yang lain itulah yang membuat aku kagum kepada mereka. Semangat kawan kejar cita-cita itu ..

selanjutnya semoga tercapai ...

# Tak peduli berapa lama, karena kemenangan bukan hanya milik dia yang tercepat tapi juga milik dia yang mampu bertahan sampai akhir. #


Tidak ada komentar: