Senin, 24 Oktober 2011

Ini cuma sekedar ingin berbagi konsep tentang Time Gaint & Time loss .. ., so bagi kawan-kawan dunia maya yang menyimak tulisan ini, semoga bermanfaat dan menambah inspirasi baru bagi kehidupan keseharian kita semua ..:)

Pertama : Waktu merupakan hal yang menarik untuk kita ulas. Semua orang mengetahui akan keberadaan waktu dan percaya bahwa waktu itu ada, meski tidak bisa dilihat, semua orang bisa merasakan keberadaannya. Beberapa sebutan dan julukan disekeliling kita, semakin menguatkan perkataan saya sebelumnya. Sebutan semisal ; Sebentar, lama, muda, tua, bayi, nenek dan kakek, baru, usang dan masih banyak yang lainnya, mengindikasikan semakin pentingnya keberadaan waktu ditengah-tengah peradaban manusia. Sudah menjadi hukum alam, manusia tak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. dan semua itu berlaku bagi kita, tidak terkecuali anda yang membaca artikel ini.

Kedua : Kebanyakan dari kita mungkin akan mendefinisikan waktu sebagai detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun dan beberapa urutan-sebutan waktu selanjutnya. Namun marilah kita lihat sejenak beberapa pengertian waktu dari beberapa sumber. Menurut kamus bahasa Indonesia : waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Dalam pengertian lain bisa dikatakan Waktu adalah besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa berlangsung.

Ketiga : Pandangan waktu antara tiap masyarakat berbeda-beda, sebagian masyarakat mengatakan waktu adalah zaman dahulu, zaman terkini, dan zaman yang akan datang. Sebagian kelompok yang lain menyatakan bahwa waktu adalah sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir. Jadi waktu bukanlah hanya sekedar melihat jarum detik yang berdetak pada arloji atau pun jam dinding saja. Namun waktu adalah lebih dari itu semua. Itulah dimensi waktu yang menjadi misteri, walaupun dapat dinyatakan dengan ilmu pengetahuan namun boleh jadi perspektif waktu antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya akan berbeda.

Selanjutnya : Perhatikan gambar ini


Perhatikan gambarnya, lalu pikirkan sendiri. hhe ... sebab penulis sudah mengantuk dan akan dilanjutkan dilain waktu ..

Ehm .. Hai brot and sis .. Mari kita lanjutkan sedikit :

Berhubung penulis adalah seorang muslim, maka konsep yang dutulis disini tergambar berdasar perspektif islam dalam memandang waktu ..

Waktu mempunyai kedudukan penting dalam berjalannya aktivitas di alam semesta ini. Islam memiliki konsep yang jelas tentang waktu.
Konsep pertama bermakna ajal. Sesuai terminologi, ajal berarti penetapan batas waktu. Dalam al-Qur’an, kata ajal mempunyai kecenderungan pada penetapan akan batas sesuatu (Yunus [10]:49:

“Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya”.

Konsep kedua bermakna dahr. Kata ini dalam al-Qur’an banyak berada pada penjelasan mengenai bentangan waktu yang dilalui dunia dalam kehidupan. Dimulai dari penciptaan alam semesta hingga datangnya hari kiamat. Ini dijelaskan dalam surah Al-Jatsiyah [45]: 24
“Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.”

Konsep ketiga adalah waqt. Makna ini mempunyai arti batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa. Hal ini mengacu pada firman Allah dalam surah An-Nisa [4]: 103.
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

Konsep keempat adalah ‘ashr. Ia memiliki arti sebagai masa secara mutlak. Berdasarkan maknanya yang berarti ‘perasan’, maka ‘ashr merupakan suatu bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Makna perasan, yang berarti hasil dari sesuatu yang diperas, mengasumsikan fungsi waktu yang menghasilkan demi memenuhi kebutuhannya (Al -‘Ashr [103]: 1-4).

Terakhir, Islam memiliki konsep waktu yang bersifat relatif. Kisah para pemuda Ashabul Kahfi membuktikan tentang relativitas waktu. Para pemuda tersebut tertidur selama lebih dari tiga abad (309 tahun) dalam sebuah goa. Ketika terbangun, mereka mengira hanya tidur sehari saja sebagaimana diceritakan dalam Surat Al Kahfi ayat 9-26.
Kini, kisah tentang Ashabul Kahfi dapat dibuktikan melalui fisika modern dengan Teori Relativitas Einstein yang dicetuskan pada awal abad ke-20. Menurut teori ini, jika suatu benda bergerak dengan kecepatan tertentu (mendekati kecepatan cahaya), maka ia akan mengalami dilatasi waktu dan kontraksi panjang.

Dilatasi waktu berarti pemekaran waktu. Aplikasi perhitungan rumus Teori Relativitas menyebutkan bahwa waktu yang berjalan di bumi lebih lambat dari waktu yang berjalan di ruang angkasa. Artinya, seseorang yang pergi ke ruang angkasa dengan pesawat yang sangat cepat, dan kemudian kembali lagi ke bumi 10 tahun, ia hanya pergi selama satu tahun saja (karena adanya time dilation)! Jika ia punya saudara kembar yang menunggu di bumi, saudaranya itu sudah 9 tahun lebih tua darinya. Ini adalah salah satu akibat dari dilatasi waktu.

Rentang waktu 14 abad antara diturunkannya al-Qur’an dengan dijabarkannya Teori Relativitas merupakan bukti yang cukup bahwa al-Qur’an benar-benar firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada keraguan untuk mengimaninya.*

Brot And Sis tulisan diatas adalah tulisan (Kartika Pemilia, alumni Unair) , penulis blog ini hanya mencantumkan kembali :D. Dan yang terpenting penulis setuju dengan yang diatas ..

To be continued ..



Tidak ada komentar: